ABOUT | CONTACT | DAFTAR ISI

Recent Posts

Klasifikasi Ilmiah Ketimun (Cucumis sativus L.)

DATA NUTRISI KETIMUN | RESEP HERBAL KETIMUN | KHASIAT KETIMUN UNTUK KECANTIKAN | MANFAAT KETIMUN UNTUK KESEHATAN | FOTO BUNGA KETIMUN

Klasifikasi Ilmiah Ketimun (Cucumis sativus L.)

Nama umum:
Indonesia: Bonteng, katimun, ketimun, timun, temon, antemon, boyuk (Jawa); Dimu, timu, kadingir, kariri, karere, daka, koto (Sumatra); Kimuni, ancimun, cimen, ansimun, melike, laiseu (Sumatra); Betiak, betik, lepang (Kalimantan); Suai, bojo (Sulawesi); Mentimun
Inggris: Cucumber, Cucumbers, Garden Cucumber, Gherkin, Pickling Cucumber, Small-Fruited Cucumber, Suyo Long Cucumber
Melayu: Temun
Thailand: Teng-kwa lek
Pilipina: Pipino
Cina: Xiao Qing Gua
Jepang: Kiuri
Nama ilmiah: Cucumis sativus L.

Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Ketimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Habitus ketimun berupa herba (atau terna, tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu) lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim, setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.300 m dpl. Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara.

Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.

Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.

tanaman ketimun (Cucumis sativus L.)bunga ketimun (Cucumis sativus L.)buah ketimun (Cucumis sativus L.)

Klasifikasi Ilmiah Ketimun (Cucumis sativus L.)
Kingdom: Plantae Haeckel, 1866kerajaan tumbuhan (plants)
Superdivision: Spermatophytatumbuhan berbiji (seed-bearing plants)
Divisi: Magnoliophyta Cronquist, Takht. & W.Zimm., 1966 atau Angiospermae Lindley [P.D. Cantino & M.J. Donoghue]divisi tumbuhan berbunga (flowering plants)
Class: Magnoliopsida Brongniart, 1843kelas tumbuhan berkeping dua (dicotyledons)
Order: Cucurbitales Dumortier, 1829
Family: Cucurbitaceae A.L. de Jussieu, 1789, nom. cons.keluarga labu-labuan (cucumber family)
Tribe: Melothrieae
Genus: Cucumis C. Linnaeus, 1753tanaman bersulur, melilit (twining, tendril-bearing plants)
Species: Cucumis sativus L.
*****
Referensi klasifikasi: Klasifikasi ilmiah ketimun (Cucumis sativus L.) diatas berdasarkan pada data yang terdapat di Wikipedia, untuk beberapa klasifikasi lain bisa lihat di: Lain-lain:

Sekilas mengenai Nama Ilmiah atau Nama latin
Nama ilmiah atau Scientific name, atau orang awam sering menyebutnya sebagai "nama latin", adalah nama baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi biologi (penggolongan atau sistematika makhluk hidup), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Cara penamaan yang sistematik ini diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, seorang ahli tumbuhan, hewan dan juga seorang dokter dari Swedia.
Aturan penulisan nama ilmiah antara lain adalah:
  • Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor (orang yang pertama kali memberi gambaran atau deskripsi) boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan).
  • Untuk hewan, biasanya nama deskriptor-nya ditulis lengkap beserta dengan tanggal (biasanya hanya tahunnya saja) saat dipublikasikan. Sementara untuk tumbuhan, nama deskriptor biasanya disingkat dan tanggal publikasinya diabaikan.
  • Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung.
Pada tumbuhan, tahun dari publikasi suatu spesies biasanya dimulai dari tahun 1753, tahun dimana Carl Linnaeus pertama kali mempublikasikan Species Plantarum ("Jenis-jenis Tumbuhan").
Sementara untuk hewan adalah tahun 1758. 1 January 1758 dianggap sebagai tanggal publikasi dari karya Carl Linnaeus yang berjudul Systema Naturae ("Sistematika Alamiah"), edisi ke-10, dan juga karya Carl Alexander Clerck, seorang ahli serangga (entomologist) dan ahli laba-laba dan sejenisnya (arachnologist) dari swedia, yang berjudul Aranei Svecici ("Laba-laba Swedia").
Sementara untuk ilmu bakteri (Bacteriology) saat awalnya dimulai pada 1 January 1980.
Penamaan organisme untuk hewan dan fosil hewan pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (International Code of Zoological Nomenclature, ICZN). 
Penamaan organisme untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (International Code of Botanical Nomenclature, ICBN).
*****

Foto-foto tanaman, bunga dan buat ketimun adalah hasil jeprat jepret hape sony ericsson k800i di grogol, Sawo, Ponorogo, Jawa Timur.

0 comments:

Post a Comment